Dalam sebuah Sales Training, seorang Sales Junior menanyakan sebuah Pertanyaan yang menurut saya sangatlah menarik, Pertanyaannya adalah seputar bagaimana menghadapi streess yang di sebabkan Pressure atau tekanan dari atasan dalam hal pencapaian penjualan dalam pekerjaan Sales sehari-hari. Pertanyaan yang sangat menarik karena Walaupun pertanyaan ini muncul dari Sales yang masih Junior Namun saya yakin masih banyak para sales Senior yang juga menghadapi kendala ini.
Ketika melakukan interview kepada calon calon Salesman baru, kita kerap kali bertanya kepada calon kandidat mengenai Target, pertanyaan yg paling generik yang kita selalu tanyakan adalah “apakah Anda bersedia bekerja dengan target?”, “bagaimana jika kamu tidak mencapai target ?” , “Berapa target pencapaian kamu di perusahaan sebelumnya?, dan pertanyaan pertanyaan klasik lainnya.
Pertanyaan pertanyaan klasik ini sebetulnya secara eksplisit kita ingin sekali mengetahui seberapa gigih orang yang tengah kita interview dan seberapa kuat dirinya menghadapi tekanan, dan model model pertanyaan diatas prinsip dasarnya adalah ingin mencari tahu hal hal tersebut hanya saja dengan model pertanyaan yang berbeda.
Sebagai orang sales, yang namanya tekanan sepertinya sudah menjadi makanan sehari hari.., dan menariknya sebagian besar orang berfikir bahwa tekanan mungkin hanya datang dari target penjualan saja. namun pada kenyataannya banyak para salespeople yang mendapatkan tekanan tidak hanya dari angka penjualan namun juga dari faktor faktor lain. seperti Pressure dari departemen departemen lain, seperti Marketing, Finance bahkan juga dari ekspedisi dan customer sendiri….
Bagi Anda yang tengah dan pernah mengalaminya pasti bisa membayangkan apa yang yang saya maksud disini ketika Anda membaca tulisan saya ini.
Dalam dunia Sales tidak sedikit orang orang kemudian yang “terpental” di bidang ini hanya karena tidak kuatnya menangani tekanan tekanan yang ada.
Yang kemudian lebih ironis lagi adalah… seringkali banyak orang juga beranggapan bahwa tekanan tekanan ini cukup bisa diatasi hanya dengan memotivasi dan membakar kembali semangat team untuk pantang menyerah sehingga kembali bersemangat. Padahal ternyata untuk bisa terhindar dari stress tekanan dibutuhkan pengetahuan, skill, latihan dan jam terbang tersendiri untuk bisa mengatasinya, dan tidak cukup hanya motivasi belaka.
Stress Terhadap tekanan
Salah satu momok paling menakutkan bekerja di bidang Sales adalah rasa stress dibawah tekanan target penjualan. ini yang membuat orang sangat menghindari pekerjaan ini, ditambah lagi faktor ketidak pastian pekerjaan yang kerap kali menghantui pekerjaan ini terutama ketika target tidak tercapai
Dalam dunia Sales tentunya tekanan adalah hal yang biasa, bahkan jika Anda saat ini bekerja sebagai seorang sales dan merasa tidak ada tekanan, percayalah pasti ada yang salah entah itu pada diri anda sendiri atau perusahaan
Begitupun Anda sebagai seorang Sales, jika hari ini Anda Stress berat karena tekanan tekanan baik itu tekanan target penjualan atau tekanan lainnya apalagi jika sudah mengganggu kehidupan Anda, pasti ada yang salah juga dalam diri Anda. Dalam pengalaman yang saya temui dan juga Training-training yang saya berikan sebagian besar selalu tertawa ketika saya menyinggung bahwa Work, Life Balance atau keseimbangan dalam Pekerjaan & Kehidupan sebaiknya seimbang, “Ah mana mungkin Pak dirumah aja masih sering kepikiran Target gimana mau tenang hidup ini..” Hehehe… begitu ucapan mereka ketika kita sedang mendiskusikan soal tekanan penjualan.
Pada artikel saya kali ini izinkan saya untuk membahas lebih dalam mengenai Pressure Manajemen ini yang saya sangat yakin bisa Anda latih untuk praktekan sehari hari, hasilnya pasti akan berbeda. cuma satu pesan saya pastikan Anda latih hal hal berikut untuk hasil yang optimal agar “Work, Life Balance” Anda bisa tercapai walaupun Anda dalam tekanan Target.
Kematangan vs Kemampuan mengelola Tekanan
Sebelum memulai lebih jauh, saya ingin ingatkan kepada Anda bahwa yang namanya kemampuan mengelola tekanan selalu ekivalen atau sama dengan kematangan Anda sebagai seorang Sales, terkadang tidak melihat lagi pengalaman kerja, posisi atau jabatan, tidak lah berpengaruh, dalam bidang Sales walau sudah tinggi jabatan Anda tapi Anda tidak bisa mengelola tekanan sama saja Anda belum matang di Profesi ini. Dan yang selalu menjadi perhatian adalah ketika sang Boss tidak bisa mengelola tekanan sangat bisa dipastikan Tekanan kebawah akan selalu lebih berat lagi.
Apa yang menyebabkan seseorang menjadi Tertekan
Penyebab Seorang menjadi Stress dan tertekan sebetulnya sangat sederhana, yaitu ketidak mampuan dirinya dalam mengelola Resiko yang di hadapi. saya ulangi ya.., Penyebab Seseorang menjadi Stress dan tertekan sebetulnya sangat sederhana, yaitu ketidak mampuan dirinya dalam mengelola Resiko yang di hadapi. Sebagai Contoh yang cukup ekstrim : Seorang Salesman sudah di Dead line bahwa Bulan ini Targetnya harus tercapai, jika Tidak maka yang bersangkutan Wajib dmengundurkan diri dari Perusahaannya. Nah dalam Hal ini ada resiko yang dihadapi oleh si Salesman, yaitu Dia Wajib mengundurkan diri. dalam hal ini Si Salesman memiliki beberapa kondisi yang menyebabkan dirinya Stress dalam tekanan atau tidak sebagai berikut :
Kondisi Pertama, Si Salesman merasa bahwa Walaupun dia tidak capai Target dan harus keluar mungkin dirinya sudah siap, karena dalam hatinya mengatakan bahwa ini adalah resiko yang saya harus tanggung atas konsekuensi pekerjaan ini, atau mungkin si Salesman memiliki tabungan yang cukup untuk 2 tahun kedepan, sehingga dirinya masih cukup secure dari sisi keuangan. Nah kondisi ini bisa jadi si Salesman tidak dalam Kondisi yang sangat tetekan, kenapa? karena dirinya sudah merasa siap untuk resiko yang di hadapi.
Kondisi kedua, Si Salesman Merasa dirinya Wajib capai Target, karena jika tidak maka secara keuangan dirinya akan terancam karena akan kehilangan pekerjaan, apalagi yang bersangkutan sudah berkeluarga, dan dirinya menjadi bingung akan bekerja dimana lagi yang ini pastilah terasa Stress berat dan merasa takut kehilangan penghasilan.
Teman-teman Sales…, Ketidak mampuan Anda mengelola Pressure terjadi karena Anda sesungguhnya tidak siap menerima Resiko yang ada, baik itu resiko secara personal, financial, maupun emosional dan itu yang membuat Anda Kalah dalam berjuang terhadap diri sendiri.
Secara Personal bisa jadi berhubungan dengan penerimaan diri sendiri, yaitu merasa jadi orang yang gagal, menjadi tidak percaya diri, dsb, secara financial bisa jadi karena Anda terancam secara financial dan atau secara Emosional yang biasanya datang dari pihak eksternal seperti tidak siap “dicaci maki” oleh sang Bos, atau merasa kalah bersaing dengan teman, atau juga menjadi diremehkan oleh pihak lain seperti bawahan.
Kenali Preassure yang dihadapi
Dalam Dunia Sales, saya mengenal ada 2 jenis Work Preassure, yaitu Positive Preassure dan Negative Pressure, Positive Pressure adalah tekanan yang selalu membuat kita tetap ingin melangkah kedepan, tetap bersemangat dan lebih menjadikan Tekanan itu sebuah Energi dan Ambisi untuk mencapai tujuan. Sementara Pressure Negatif adalah sebuah tekanan yang selalu membuat kita menjadi lebih Demotivasi dan menjadi tidak tenang dalam bekerja, bahkan cenderung menjadi Apatis. Nah Pressure Negative sangat di pengaruhi oleh kemampuan Atasan mengelolanya serta Issue yang dihadapinya, apabila Issue yang dihadapi adalah hal yang betul betul Mustahil namun dipaksakan hal ini cenderung menjadi sebuah Pressure Negatif, yang efeknya tidak jarang akan merugikan Perusahaan itu sendiri.
Namun demikian perlu Anda sadari juga bahwa Positive Pressure maupun Negative Pressure semua berangkat dari diri Anda sendiri, jika Anda mampu menanganinya menjadi baik, maka pressure tersebut akan menjadi Positive namun sebaliknya jika tidak maka akan menjadi Negative
Bagaimana kita mengelola Pressure kita menjadikan Positive Pressure ?
1. 20% Prepare for the Worst but 80% more Focus for the Best
Jika hari ini Anda merasa tertekan oleh pekerjaan Sales Anda sampai sampai mengganggu kehidupan Anda coba lihat “The Worst Condition” yang mungkin Anda hadapi dari situasi tersebut, dan selalu berfikir Exit Plannya apabila hal itu terjadi. Namun disisi Lain secara bersamaan pastikan juga Anda melihat secara Positif atas Tantangan yang Anda tengah hadapi dan pastikan Anda juga Fokus untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari diri Anda, bayangkan pula selalu Hal-hal baik apa yang bisa Anda dapatkan jika Anda sukses melewati Tekanan ini. untuk bisa membantu tulislah diatas kertas Hal-Hal tersebut untuk membantu Anda memvisualisasikannya, Percayalah yang ini sangat mudah secara teori, namun sangat sulit untuk dilakukan. Tapi tetap bukan Hal yang tidak mungkin untuk dilakukan
Porsinya harus 20% Preparing Worst, dan 80% to Focus for the best, lebih besar focus for the best jauh lebih baik, asal jangan terbalik 80% Preparing Worst, dan 20% to Focus for the best, jika ini terjadi maka Anda tidak akan mendapatkan energy dan kemampuan terbaik dari diri Anda, dan sama saja Anda mempersiapkan kegagalan Anda.
Real Case yang justru sering terjadi adalah banyak dari para Salespeople yang memiliki porsi terbalik, yaitu 80% Preparing Worst, dan 20% to Focus for the best, apa contohnya : lebih Aggresifi cari pekerjaan baru ketimbang fokus untuk meghadapi Problem yang ada. Hal ini sah-sah saja sebetulnya karena ini menjadi bagian dari Exit Plan Anda, namun jika Anda tidak berfikir secara matang bisa jadi Anda hanya akan terjebak di problem yang sama di tempat yang baru, So.. pastikan Anda memiliki porsi yang benar dan terpikirkan secara matang.
2. Create Program di otak kita secara Sadar
Apa maksudnya?, saya selalu sampaikan bahwa otak kita bekerja sesuai dengan kesadaran kita, dimana dia tidak bisa membedakan mana hal yang positif dan mana hal yang negatif. Program otak kita berada di area kesadaran kita dimana biasanya Program itu tercipta secara sendirinya berdasarkan pengalaman masa lalu, input-input yang tidak terkontrol dan persepsi persepsi yang terbentuk.
Sebagai contoh, Jika Anda pernah kena tipu beberapa kali dari seseorang yang berasal dari suku tetentu, maka setiap Anda bertemu orang dari Suku tersebut Pasti anda secara reflek mencurigainya.
Dalam kaitan ini, coba selalu berikan input-input positif di otak Anda baik dari teman-teman yang positif, pasangan, buku-buku atau dari sumber positif manapun kedalam otak Anda sehingga itu bisa menjadi Program di otak Anda yang Anda create. jangan pernah beri kesempatan input-input negatif, dan pikiran ketakutan-ketakutan masuk kedalam pikiran Anda yang pada akhirnya meningkatkan tekanan Stress Anda dan mengurangi Energy Produktif Anda.
3.Berfikirlah selalu seperti pemenang
Apa bedanya orang yang selalu berfikir untuk menjadi pemenang dan yang bukan?. Orang-orang yang berfikir seperti pemenang selalu tidak memberikan dirinya “Excuse” atau alasan untuk Tidak menang , dalam arti kata lain kobarkan jiwa pantang menyerah dalam diri anda, dan jika Anda orang yang memiliki keyakinan saya sarankan Anda mengikutsertakan hal tersebut dalam diri Anda untuk menjaga “balancing” dalam kehidupan mental Anda, saya selalu teringat ketika seorang sahabt mengatakan bahwa “With God U can be more than a Winner” dan itu memberi efek kepada diri saya secara pribadi, dan semoga juga bisa berefek positif terhadap diri Anda.
So.. Last but not Least, bagi Anda yang saat ini merasa galau dengan tekanan pekerjaan Sales Anda. pastikan Anda memahami apa yang saya sampaikan diatas, dan selalu ingat bahwa tidak ada hasil yang Instant, namun saya sangat meyakini apabila Anda Serius ingin mencapai kesuksesan di bidang Sales, Anda pasti juga akan serius melatih ketiga poin diatas.
Selamat mengelola Tekanan Anda sebagai Seorang Salespeople